Bagi orang tua, menjaga kesehatan bayi atau balita mereka merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan. Setiap orang tua pastinya akan bahagia jika melihat buah hatinya tumbuh sehat dan tidak sakit-sakitan.
Jika suatu ketika sang buah hati mengalami sakit, tentu orang tua akan merasa bersedih. Mereka akan segera membawa anak mereka ke dokter untuk mengetahui jenis pen yakit dan cara penyembuhannya.
Selain berbekal cinta dan kasih sayang kepada buah hati, orang tua yang bijak seyogyanya memiliki bekal pengetahuan terhadap perawatan bayi dan balita. Hal ini dimaksudkan agar buah hatinya senantiasa dalam keadaan sehat dan berkembang dengan sempurna. Berikut ini beberapa tips untuk menjaga kesehatan bayi dan balita anda.
Jika suatu ketika sang buah hati mengalami sakit, tentu orang tua akan merasa bersedih. Mereka akan segera membawa anak mereka ke dokter untuk mengetahui jenis pen yakit dan cara penyembuhannya.
Selain berbekal cinta dan kasih sayang kepada buah hati, orang tua yang bijak seyogyanya memiliki bekal pengetahuan terhadap perawatan bayi dan balita. Hal ini dimaksudkan agar buah hatinya senantiasa dalam keadaan sehat dan berkembang dengan sempurna. Berikut ini beberapa tips untuk menjaga kesehatan bayi dan balita anda.
Cara Merawat Kesehatan Bayi dan Balita
1. Menjemur bayi di pagi hari
Bayi perlu dijemur di pagi hari untuk menghangatkan tubuhnya. Tapi anda tidak perlu melakukannya setiap hari. Cukup beberapa kali dalam seminggu. Sekalipun anda menjemur bayi, hendaklah hanya selama 10-15 menit sebelum jam 8 pagi.
Selain untuk menghangatkan tubuh, menjemur bayi di pagi hari juga bermanfaat untuk menguraikan bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air dan dikeluarkan sebagi urin.
2. Memberikan ASI botol saat bayi tidur
Memberikan ASI botol sebetulnya berguna untuk meringankan tugas anda terutama di malam hari. Karena memberikan ASI botol saat bayi terbangun di malam hari dapat membuat anda lebih praktis dan sang bayi pun segera tidur kembali.
Namun anda juga harus membatasi pemberian ASI melalui botol. Sebab ASI botol dalam jangka panjang dapat mengendap di gusi bayi. Selain itu, si kecil juga mudah terkena infeksi telinga karena susu yang diminum bisa masuk ke saluran eustachius yang menjadi penghubung antara tenggorokan bagian belakang dan telinga bagian belakang.
Oleh sebab itu, jika anda harus memberikan ASI botol kepada buah hati, sebaiknya angkat sedikit kepala bayi agar lebih mendongak. Setelah itu, biakan sang bayi tertidur dan lepas botol susunya. Memberikan ASI botol juga berguna bagi anda yang sedang bepergian dan tidak ada tempat khusus untuk menyusui.
3. Memandikan bayi dengan air dingin
Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa memandikan bayi dengan air dingin dapat membuat daya tahan tubuh bayi lebih kuat. Tapi pendapat ini tidaklah benar. Sesungguhnya air dingin dapat membuat pembakaran dan metabolism tubuh bayi meningkat. Alhasil, makanan di dalam tubuh bisa habis untuk mengatur suhu tubuh.
Bayi kemudian akan cepat kehabisan tenaga dan mudah sakit. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk memandikan bayi dengan air hangat. Mandikan bayi sebentar saja lalu segera hangatkan tubuh bayi dengan mengoles minyak telon.
4. Bayi berliur
Mitos lainnya tentang bayi: jika keinginan sang ibu ketika hamil tidak terpenuhi, sang bayi nantinya akan mudah berliur. Pernyataan ini tentu tidak benar. Suatu hal lazim jika bayi kerap meneteskan air liur pada usia tertentu. Sebab hingga umur 4 tahun, bayi akan secara aktif memperoduksi air liur. Tapi jika si buah hati meneteskan air liur berlebihan, kemungkinan ia terkena radang atau infeksi di rongga mulut. Bayi berliur juga dapat menjadi petanda bahwa gigi sang bayi akan tumbuh.
5. Bayi mengompol
Sampai bayi di usia 2 tahunan, wajar jika bayi masih mengompol. Sebab kontrol air seni si kecil belum berfungsi secara sempurna. Meski demikian, mengajarkan bayi untuk buang air seni akan lebih baik. Sehingga di usia berikutnya, ia sudah bisa mengontrol kandung kemihnya. Bila di usia 2 tahun ke atas si kecil masih sering mengompol, kemungkinan ia memiliki masalah biologis atau psikologis.
6. Muntah sesudah makan
Muntah adalah kondisi mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah sang buah hati makan atau minum susu. Jika hal ini terjadi, kemungkinan sang bayi kekenyangan atau terdapat udara yang masuk saat makan atau minum.
Muntah bisa terjadi jika anda memakaikan gurita terlalu kencang kepada bayi. Hal itu juga bisa terjadi jika anda salah memposisikan anak saat makan atau minum. Usahakan untuk membuat bayi bersendawa setelah makan atau minum.
7. Menggendong bayi
Menggendong bayi merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun. Memang terdapat kebahagian tersendiri ketika anda menggendong si kecil. Bayi juga akan merasa lebih tenang jika digendong.
Namun, hal itu tidak sepenuhnya baik bagi sang bayi. Ia akan kesulitan untuk mengontrol emosinya jika terlalu sering digendong. Terlebih jika sang bayi mulai besar, ia akan terbiasa untuk meminta digendong dan malas untuk belajar berjalan. Oleh karena itu, anda juga harus pintar-pintar untuk mengkreasikan gerakan menggendong, seperti mengangkatnya tinggi-tinggi, mengayunkannya, dan beberapa variasi lainnya.
8. Mengempeng
Banyak orang yang beranggapan bahwa kebiasaan bayi mengempeng itu suatu hal lazim. Namun jika bayi di atas 2 tahun masih mengempeng, anda patut waspada. Jika bayi di atas 2 tahun masih mengempeng dengan dot atau menghisap ibu jari, bisa dibilang sang buah hati mengalami masalah psikologis. Oleh karenanya, anda harus kreatif dalam mengalihkan perhatian buah hati dengan hal lain agar ia lupa mengempeng.
9. Bayi berkeringat
Anggapan bahwa anak yang berkeringat itu pertanda sehat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Berkeringat yang berlebihan itu bukan pertanda sehat. Bisa jadi sang bayi tengah mengalami gangguan, seperti stres, kinerja kelenjar gondok berlebihan, rendahnya kadar gula, dan berat badan yang berlebih.
10. Vitamin untuk balita
Apabila pola makan anak bagus, pemberian vitamin kepada balita tidak terlalu diperlukan. Jika ingin memberikan vitamin kepada anak, berikanlah sesuai kebutuhan dan petunjuk dokter anak. Misalnya saja, vitamin penambah napsu makan atau vitamin penambah zat besi, dsb.
Demikian 10 tips sederhana untuk merawat dan menjaga kesehatan bayi dan balita. Bagi ibu muda yang memiliki anak pertama, wajar jika mereka sempat mengalami gugup atau bingung untuk merawat buah hati mereka. Namun seiring dengan berjalannya waktu, sang ibu akan dengan mudah melakukannya tanpa mengalami kesulitan yang berarti.
0 Response to "Tips Merawat Kesehatan Bayi dan Balita"
Posting Komentar